Aku anak pertama dari empat bersaudara yang kesemuanya lahir di
sebuah kota metropolitan di Sumatera, ya Medan. Aku adalah seseorang yang lahir
dari perut seorang ibu yang melahirkan di atas tempat tidur di sebuah kamar di
rumah nenekku sendiri. Ya, seperti anak rumahan berhubung lahir di rumah. Tapi
nyatanya tidak, ketika kuliah justru saya yang melangkah jauh ke Jawa sana.
Memori paling kecil yang paling teringat dan tak akan terlupakan
adalah ketika lebaran sekitar berumur 8 atau 10 tahunan. Saya dan keluarga
pergi ke daerah bermain, lupa percisnya dimana, cuma jelas jauh dari rumah.
Saya dan sanak keluarga pergi beramai-ramai mengunjungi tempat menggunakan
mobil. Kala itu saya hanya berdua dengan adik saya, orang tua belum punya
mobil, jadi mau tidak mau tentu bergabung dengan keluarga saya yang lain.
sampailah suatu ketika saya dan sepupu punya sendal yang sama dan ukuran yang
hampir sama. Tidak ingat secara persis, namun di kala itu saya ingin keluar
mobil entah mau ke kamar mandi atau ke mana lalu turun dari mobil namun
menggunakan sendal yang salah. Yaitu sendal sepupu saya.
Dan tahukah kamu? Refleks sepupu saya langsung menarik rambut saya sekencang-kencangnya. Entah apa
maksudnya, mungkin dia marah sendalnya saya pakai. Pada saat itu saya memang tidak peka, atau bahkan sampai sekarang kurang peka
dengan seseorang. Melihat rambut saya dijambak, saya melakukan
jambak balik. Ya, saya juga menjambaknya sekuat tenaga hingga menjerit
kesakitan. Dan lalu kita berdua menangis. Lalu saya lupa kejadian apa setelah
itu. Mungkin keluarga saya melerai kebodohan kami. Entah benar atau tidak,
intinya kita jambak-jambakan.
Tetapi sekarang, justru saya dan dia yang berada di kampus yang berdekatan, sehingga fisik kami dekat secara lahiriah, sifat kami memang bertolakbelakang, namun dia adalah sepupu yang tidak jauh umurnya dari saya sehingga tempat curhat terbaik saya. Maafkan saya atas adegan jambakan tersebut. hey, Tiwi Azni Lubis.
Tetapi sekarang, justru saya dan dia yang berada di kampus yang berdekatan, sehingga fisik kami dekat secara lahiriah, sifat kami memang bertolakbelakang, namun dia adalah sepupu yang tidak jauh umurnya dari saya sehingga tempat curhat terbaik saya. Maafkan saya atas adegan jambakan tersebut. hey, Tiwi Azni Lubis.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meluangkan waktu kamu untuk membaca. Tolong jangan komentar dengan link aktif ya! :))