Meluangkan waktumu yang katanya tak ada apa-apanya.
Berharap dia mengharapkan hal yang sama tapi nyatanya berbeda.
Mencoba menerima keadaan tetapi begitu sulit untuk dirasa.
Perempuan itu begitu, peduli setiap hari, tak kenal waktu, tak
kenal dimana, dan apapun kegiatannya. Tapi yang disana tak begitu, seolah tak
menghargai detik-detik yang dipedulikan. Biarlah, tak mengapa. Dibalik itu
semua ada yang lebih mempertahankan seorang perempuan, yaitu ayahnya. Orang
yang menenangkan, memenangkan, dan menyejukkan di kala hatinya sedang
resah.
Tak perlu mengharapkan perhatian dari orang lain. Cukup disimpan
sendiri perhatian itu, hingga waktunya tiba. Akan datang seseorang kedua
setelah ayah yang mendoakanmu dalam diam. Berusaha tak menyakitimu walau ia
perih. Tulang dari rusukmu yang hilang, yang patah jika diluruskan, namun akan
mencekung jika tak dibimbing.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meluangkan waktu kamu untuk membaca. Tolong jangan komentar dengan link aktif ya! :))