sering nggak sih denger orang ngomong kayak judul artikel yang gw tulis ini? yap.
itu BODY SHAMING!
Apa sih body shaming itu? Body shaming adalah semacam perkataan yang dilontarkan berbau fisik. Seperti bullying tapi bawa-bawa fisik.
Hmmmm. Pernah nggak kita ketemu sama sekelompok orang, terus
yang pertama mereka ucapkan adalah: “IHHH, KAMU KOK KURUS BANGETTT??!”; “EH,
HALOOOO, KERJA AJA MAKANMU YA? GENDUT KALI KAU! DIETLAH KAU IH!”. Dan kalian
merasa terganggu nggak dengan ucapan tersebut?
Kemarin pernah bikin vote di instagram, dear followers saya
merasa terganggu atau tidak dengan terlontarkannya ucapan-ucapan tersebut. dan
faktanya 51% merasa terganggu, dan sisanya tidak merasakan apa-apa, alias selo
aja keles!
Sebenarnya beda tipis ya antara yang ngrasa terganggu dan
nggak. Hanya aja karena lebih banyak yang milih keganggu, oke gue coba share
beberapa kul-story yang terNGENA BANGET DI HATI dari @amrazing. Bismillah.
Begitu banyak kalimat, mengapa mereka harus mengucapkan itu?
Kenapaaa? Mengapaaa? Tidakkah kalian tahu? Sebenarnya gue juga nggak tau pasti
kenapa mereka ngomongin hal berbau pribadi kayak gitu. Mungkin dari mereka ada
yang ngrasa pengen ngasih saran, atau sekadar kepo dan iseng doang ngomentarin
orang lain?
Oke kita bahas sekarang ya.
Gue termasuk orang yang NGGAK SUKA kalau ada orang yang
nyrocos ngomong nggak pakai salam langsung bahas bentuk fisik seseorang. Mau itu
sahabat, temen, bahkan keluarga, apalagi orang yang sama sekali nggak dikenal. Wohoooo
males banget! Tapi gimana cara kita nghadapin makhluk seperti itu? Begini.....
“elo gendut banget sih!”
Ada yang diet mati-matian nggak ngaruh. Pup sekali turun dua
ons. Begitu napas naik setengah kilo. Be considerate.
Atau “elo kurus banget sih!”
Ada juga yang kurus kering kek kurang gizi padahal udah
segala macem dimakan. Tapi ya tetep kurus, gak peduli diapain juga.
So before dropping the “elo gendut atau kurus”, make sure
you know the real condition. You might end up hurting their feelings. Kita nggak
tau kan usaha apa aja yang udah dilakuin untuk kurus, entah dia udah diet, gym,
segala macam. Atau buat yang pengen gendut, udah rasain jamu ini-itu tapi,
minum susu APP*TON WEIGHT GAIN, dan lainnya, kalian gak akan tau sedetil itu
tapi apa kalian peduli dengan usaha mereka?
Dan tolong, jangan bawa kalimat, “ yaelah gitu aja baper”. Atau
“yaaa bercanda doang”. dan mereka keberatan dengan lelucon itu, lalu kalian
susah meminta maaf? Hmmm.
Kalau niatnya emang bercanda, coba dicek lagi. Berarti ada
yang salah dengan lelucon ala kita. Bercanda kan harusnya bikin orang seneng, happy,
ketawa, loh kok malah bikin sakit hati?! And no, you don’t get to say, “dasar
baper”, when you’re the one who’s being an assh*le.
Own to your mistake. Apologize. Learn from it. Bukan malah
nyolot dan defensif ngrasa paling bener. Karena orang yang udah salah tapi
malah nyolot adalah orang yang sesungguhnya layak untuk disebelin.
Secara pribadi, gue juga masih belajar untuk nggak bawa-bawa
fisik orang kalau lagi ngobrol dengan orang lain. karena ketika sekali kita
ngomong bawa fisik ke orang lain. secara nggak sadar kita bisa bikin seseorang
jadi nggak pede sama dirinya sendiri. Kita iseng, yang didatengin sedih. Apalagi
komennya ke orang yang jarang ketemu, dan nggak begitu kita kenal. Kenapa?
- Nggak sopan.
- Tidak adakah topik lain?
Semua orang punya fisik masing-masing. Dan tentunya nggak
ada yang sempurna. Jadi kenapa kita harus ngjahatin orang lain? kenapa harus
komen nggak mutu begitu? lagian, kalau udah sadar kekurangan kita ada, yaudah jangan cepet baper dan minder. kalau ada yang secara kata-kata ngatain kamu, coba jangan sampe kata-kata itu merusak hati kamu yang bersih. Allah kurang baik apalagi udah ngciptain kita sebagus ini? kok mau peduliin komentar orang?
Sebenarnya banyak hal penting yang bisa kita bahas selain
nanyain fisik dan privasi seseorang. Misalnya pencapaian kerjanya, gimana bisa
survive di ibukota, gimana nabung biar bisa jalan-jalan terus, atau cara
investasi yang aman.
Itu lebih worth it dibandingkan kita nanyain hal berbau
privasi dan nggak ada ngaruhnya ke kita kalau kita tau juga kan?
di samping itu, kalau emang dampak dari body shaming ini udah parah banget ke diri kamu, coba ceritain ke keluarga, ke psikolog, atau community yang bisa ngasih kamu positive vibes.
terakhir, BERSYUKUR DAN BERSYUKUR. Allah nggak pernah nyuruh kita dengerin kata orang lain, kecuali itu nasehat. jadi, kenapa nggak bersyukur?
di samping itu, kalau emang dampak dari body shaming ini udah parah banget ke diri kamu, coba ceritain ke keluarga, ke psikolog, atau community yang bisa ngasih kamu positive vibes.
terakhir, BERSYUKUR DAN BERSYUKUR. Allah nggak pernah nyuruh kita dengerin kata orang lain, kecuali itu nasehat. jadi, kenapa nggak bersyukur?
Hmmmmmmm sekian!
Jangan ngurusun fisik orang lain lagi yha.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meluangkan waktu kamu untuk membaca. Tolong jangan komentar dengan link aktif ya! :))