sore itu tidak tahu kenapa rasanya aku sepertinya begitu lapar. sudah sarapan, makan siang, tapi kenapa ya begitu lapar. lalu aku pergi ke meja kafe di kantorku, lekas mengambil sekotak mie tiaw goreng dengan bawang goreng yang renyah, serenyah tawamu. ku ambil sekotak, lalu pergi menuju meja dimana aku sering berhenti, menghadapi orang-orang baru. aku beranjak duduk di kursiku. menatap hingar bingar jalanan kota medan, lalu kejadian yang tidak kusangka terjadi. seorang ayah masuk dengan tenangnya ke ruangan ini, menyapa kami begitu ramah dengan lesung pipi di sisi kanan kiri wajahnya. dia tersenyum, lalu menjelaskan semua maunya. awalnya aku mengira ia calon orang tua siswa, tetapi tidak. oke, aku harus siap. kutinggalkan sekotak mie yang masih hangat di mejaku. sang bapakpun tidak merasa dia sedang mengganggu jam makanku. iya, karena itu sore hari. di saat semua orang memang sudah makan siang, tapi aku lapar. dia berdalih membahas banyak hal, mulai dari mempertanyakan program
Blogger SUMUT | Berbagi info tentang jalan-jalan, review buku, lingkungan, dan hal apapun.