Alhamdulillah sampai juga umur kita di lewat pertengahan tahun ini. Bulan di mana mulai menentukan apakah resolusi di awal tahun terlaksana atau tidak. Banyak sekali orang yang berlomba-lomba untuk merencanakan begini begitu, namun di tengah tahun baru menyadari, "Oh sungguh mengapa aku begitu ambisius pada dunia ini", Hoho.
Kami pergi ke sebuah pantai di daerah Perbaungan. Pantai ini sudah lama sekali, cuma ya apalah aku ini hanya bisa menikmati lewat dunia maya. Dari banyaknya berseliweran akun yang pergi ke sana. Akhirnya kemarin aku dan keluarga memutuskan ke sana. Kalian bisa baca di sini, Pantai Romantis di Masa New Normal (tulisannya belum release wkwk).
![]() |
Masjid Al Ikhlas |
Setelah puas di pantai, kami mengunjungi rumah saudara. Ya, di daerah pantai itu jugalah. Sejak siang lewat masjid sudah kami rencanakan untuk sholat maghrib di sana. Tapi ternyata belum berjodoh, kami maghrib di sana, tapi ketika cuaca hujan dan jam sudah mau menunjukkan jam sholat Isya. Sehingga keadaan sudah gelap, dan kurang bagus untuk berfoto ria hehe. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang membangun Mesjid milik pemkab Deli Serdang, bernama Masjid Al-Ikhlas Lubuk Pakam. Semenjak ada tol aku dan keluarga termasuk yang tidak pernah menggunakan jalan biasa lagi. Jadi, tidak sadar sudah ada masjid besar begini. Kalau kalian dari kota Medan, kalian bisa ikuti petunjuk ini ya! Via Google Maps > Masjid Al Ikhlas
- Melalui tol balmera/ Bandar Selamat
- Kemudian masuk ke jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi
- Keluar di pintu tol Kemiri
- Belok kiri ke arah Kantor Bupati Deli Serdang
- Silakan masuk ke komplek pemkab Deli Serdang tersebut
- Masukkan kendaraan ada tepat pas di depan MTs Negeri 2 Lubuk Pakam
![]() |
New Normal |
Mudah sekali bukan? Kalian bisa menemukan masjid ini dari jalan raya sekalipun, karena kubahnya masyaAllah besar sekali. Lalu, bagaimana kunjungan ke masjid ketika masa new normal? Sebelum masuk ke dalam masjid, banyak pamflet bertebaran bertuliskan kawasan wajib masker. Begitu masuk ke masjid, kita diharuskan mengumpulkan sendal/sepatu kita ke petugas yang menjaga. Diberikan no kartu. Sangat disayangkan, pintu masuk ini mempertemukan laki-laki dan perempuan. Kalau tidak teliti yaa bisa aja bercampur laki-laki dan perempuan. Karena kemarin itupun yang menjaga hanya satu orang.
![]() |
Kamar mandi dan Wudhu |
Setelah itu kamu akan menemukan dua sisi ruangan. Ke kanan untuk perempuan, dan ke kiri untuk laki-laki. Ruangan ini menuju ke tempat wudhu dan kamar mandi. Begitu masuk ke ruangan ini, kamu akan berasa seperti di museum Tsunami. Hening, sepi, senyam, jalannya juga menanjak, tidak ada tangga berlapis. Hati-hati saja kalau ke sini. Untuk yang membawa orang yang sudah tua, baiknya dituntun. Kamar mandinya banyak, airnya juga sangat deras, hal ini yang membedakan denagn masjid bahkan masjid terkenal di kota Medan. Ada tempat untuk berkaca dan wastafel sekaligus. Lalu kamu tidak perlu kembali ke ruangan tempat meletakkan sepatu tadi, ada pintu berupa celah yang menghubungkan tempat wudhu ke ruangan sholat.
Kebetulan kami memang sering membawa mukena, hanya saja karena kami orangnya banyak, tentu harus bergantian kan, dan akan memakan waktu yang banyak. Untuk itu, aku mencari mukena di lemari yang disediakan BKM Masjid. Hanya saja, tak kutemui mukena yang layak pakai. Sebagai anak yang agak jijik-an, kebersihan mukena adalah hal terpenting agar bisa beribadah dengan nyaman. Akhirnya aku memutuskan untuk langsung memakai pakaian yang kupakai saja. Ini sangat disayangkan, mungkin beberapa orang tidak masalah, tapi bagiku, agak tidak nyaman saja hehe. Saran sih, disediakan saja petugas khusus meminjamkan mukena, seperti di masjid Agung Kota Bandung. Agar mukena yang diberikan jelas punya masjid, tidak terbawa pulang, dan tentu kualitasnya bersih.
Ada juga rak khusus Al-quran di sana. Mungkin digunakan aktif ketika tadarus di ramadhan kemarin. Di sela dinding masjid banyak muncul poster harus selalu memakai masker. Tapi ya bagaimana namanya ingin sholat, ada rasa sesak jika menggunakan masker. Semua orang di masjid juga tidak mengindahkan itu. Semoga tidak ada penyakit yang tertinggal dan terbawa dari masjid itu.
Masjid ini berlantai banyak, aku belum tau pasti, karena belum puas berkeliling. Di bagian jamaah laki-laki ada dua buah tangga di kanan dan kiri. Bisa jadi ini nyambung ke gedung sebelahnya, dimana masjid benar-benar terlihat seperti kubahnya saja jika dilihat dari depan. Selesai sholat, kami mengambil sepatu, memberikan uang kepada penjaga sepatu, kemudian berfoto di depan masjid. Selang 3 menit, barulah ku sadari kalau lampu kubah masjid itu berubah-ubah. Kadang biru, hijau, orens. Hanya warna itu yang sempat kami lihat. Dan masyaAllah al-'alim, Allah yang maha mengetahui memberikan sedikit sekali ilmunya pada manusia saja, manusia bisa membuat masjid begitu 😢
Sila dilihat beberapa foto dari masjid ini. Sejauh ini cukup baik, tamannya juga bersih dan terawat. Yang mengadakan kunjungan ke sana juga banyak. Hanya saja mungkin kita perlu lebih getol untuk memproklamirkan protokol kesehatan. Di kawasan masjid juga banyak yang jualan, mulai dari hijab, makanan, peci atau kopeah, apalagi kalau siang hingga sore hari. Biaya parkir juga seikhlas hati. Yuk, yang mau jalan-jalan tapi dekat dari kota Medan, bisa jadi rekomendasi ini hehe, selamat menikmati hari! 💕
Masyaa Allah, keren banget tempatnya. Jadi pengen nyinggah juga ke sana. Kayaknya betah banget deh di sana dan nyaman.
ReplyDeletebagus kali ya mesjidnya, belum pernah lah kesana padahal tidak begitu jauh ya dari medan, jadi pingin kesana..
ReplyDeleteMasyaAllah.. cakep banget ya sa masjidnya. Eh itu ada beduk. Digunain gak ya? Soalnya selama di Medan kk, gak pernah denger suara beduk sebelum azan. Kalau di sumsel kami ada beduk di setiap masjid dan musolah.
ReplyDeleteMasyaAllah... belum pernah ke mesjid itu. Bagus banget, sekilas mirip museum tsunami memang. Kayaknya harus disempatkan sholat disana nih kalo melewati kota lubuk pakam.
ReplyDeleteMasyAllah indah sekali ini masjid. Kalau tempat sodara. Gacil mampir ah, teduh liatnya.
ReplyDeleteWah masjid juga ada reviewnya ya mantul hehe... kl masjidnya nyaman insyaallah kita salat pun jd lebih khusyu' yaa,,, tp tetap dg protokol kesehatan, bawa sajadah dan mukena sendiri
ReplyDeleteElsa, potonya kurang gede.
ReplyDeletegedein la...
keknya kami pernah ke masjid ini, tapi siang siang jadi ndak tau ada lampu kubah begitu
Makin cantik ya sa masjid ini..
ReplyDeleteDulu kalo mau keluar kita, kami sering kali disinggahin shalat di sini dulu. Karena dulu tuh tempatnya adem buat menepi.
Lihat mesjidnya indah dan isinya pun luas, betah pastinya kalau sholat di sini. Kalau dari jalan raya lubuk pakam sepertinya jauh ya elsa.
ReplyDeleteWah, tempatnya keren dan bersih ya..
ReplyDelete