Sebenarnya yang kita butuhkan itu apa? Rasa diprioritaskan atau sekadar rasa dihargai? Beberapa waktu yang lalu, saya all the time chit-chat about life dengan teman saya. She cares so much . Kalau ada apa-apa, dia respon, tetapi ya gitu, terkadang sehari, dua hari setelahnya. Awalnya saya senang, saya masih berasa diprioritaskan diantara kegiatannya sehari-hari. Dia masih mau meluangkan waktunya menghadapi saya yang mungkin kisahnya tidak begitu berfaedah sebenarnya 🤣 tetapi semakin ke sini, tidak jarang jika dia sedang sibuk atau tidak sibuk, sama sekali tidak membalas pesan saya. Kok bisa? Lalu tahun berganti. Saya sibuk, dia sibuk. Saya termasuk orang yang tidak begitu terlihat memprioritaskan seseorang kecuali keluarga dan pekerjaan. Sehingga jika ada hal urgent, saya balas, tetapi hanya sekadar menghargai keberadaannya. Saya menganggap, saya temannya, dia teman saya, dan kita berteman, tidak ada kata mantan teman. Saya menanggapi chatnya tapi ya seperlunya. Ketika balasann
Blogger SUMUT | Berbagi info tentang jalan-jalan, review buku, lingkungan, dan hal apapun.